(Masih) Cerita Tentang Ibu
Ibumu tidak sempuran, ia juga memiliki kekurangan. Kadang ia gugup saat menghadapi beberapa hal yang terjadi padamu, seringkali ia kebingungan dalam mendidikmu karena tak ada yang mengajarinya apapun. Jiwanya terluka, tapi siapa yang peduli? Setelah memutuskan untuk menikah dan memiliki anak, semua orang akan percaya bahwa ia sudah dewasa, tidak terlalu banyak membutuhkan orang tuanya. Harapan semua orang; dengan menikah ia mampu menjalani kehidupan yang bahagia dan lebih sejahtera dari sebelumnya, tapi sedih dan menderita adalah bagain dari perjalanan yang disediakan kehidupan.
Tidak ada yang memberitahunya lebih awal perihal pernikahan dan resiko setelah memutuskan untuk menikah. Satu hal yang tergambar dalam bayangannya adalah ia akan hidup seperti manusia pada umumnya, setelah menikah dan memiliki anak, ia akan dihadapkan banyak hal. Jika suatu hari harus diceritakan satu per satu, ia bahkan tidak menyangka bisa membesarkan aku sebagai anaknya. Ia sangat bersyukur aku ada. Kehadiranku adalah sesuatu yang sangat bermakna baginya. Setiap anaknya pulang ke rumah, ia selalu bertanya pada dirinya sendiri tentang bagaimana anaknya bisa tumbuh sampai sekarang. Ia tidak pernah tahu bahwa diam-diam aku sering kesal kepadanya, seringkali menyalahkannya karena beberapa hal. Tapi semua yang di masa lalu itu tidak terlalu penting karena yang paling penting adalah hari ini.
Aku pernah ingin sembuh dari luka-luka yang ada dalam batinku, kemudian aku melakukan beberapa hal, dari mulai menangis, memaki, mencari jawaban, menyalahkan banyak orang dan meratapi nasib. Aku merasa lebih baik, tentu saja, tidak ada hasil yang mengkhianati prosesnya. Apa semua lukaku bisa sembuh sepenuhnya? Tidak, ternyata tidak. Bukan keadaannya yang semakin memburuk, tapi karena beberapa luka bisa tercipta begitu saja tanpa pernah kau rencanakan, dari sisi yang tidak pernah kau bayangkan. Perjalanan ini begitu unik mengajarkan pelajaran hidup, setiap orang memiliki materi pokok yang berbeda-beda. Kita tidak pernah bisa lepas dari luka, Bagaiamanapun usahamu sembuh dari semua luka, ia akan tetap ada, hanya berbeda sebab, tinggal tentang bagaimana kamu bisa terus tumbuh dengan luka-luka itu.
Jika mendengar cerita ibu, tentu ia juga pernah terluka, ia juga sering terluka. Beberapa orang di sekitarmu juga sama merasakan pahitnya nasib dan sedihnya menjalani kehidupan ini. Berhenti merasa diri paling terluka. Barangkali memang semua orang terluka. Bagian terpenting saat kita terluka adalah perawatannya. Luka itu harus dirawat, jangan dibiarkan. Bertumbuh juga tugasmu, maka lakukanlah meskipun sulit.
Selamat bertumbuh.
Komentar
Posting Komentar