CERITA DI BALIK ACARA PERTUNANGAN
Saking acara ini tidak ada dalam list rencana hidup dan aku hanya mempersiapkan acara ini dua hari saja. Aku tidak sempat mengabarkan orang-orang terdekat. Bahkan mama juga tidak sempat memberi tahu saudara-saudara yang jauh dan baru memberi tahu sebagian saudara setelah acaranya selesai. Mama telepon satu-satu saudara jauh. Sedangkan tetangga mungkin memang sudah tahu mendengar dari cerita-cerita.
Aku hanya mengabarkan orang-orang terdekat dan melampirkan satu foto bukti pertunangan nya yang dikirim hanya sekali lihat. Aku juga tidak memberi kabar kepada mereka di hari yang sama. Kebanyakan dari mereka menyampaikan perasaan bahagianya juga dan ada beberapa dari mereka sampai menangis terharu mendengar kabar ini.
nah, kamu yang sedang membaca ini bagaimana perasaannya saat mengetahui hal ini?
aku berharap semoga kamu juga ikut merasakan kebahagiaan yang kami rasakan.
Jujur saja alasan untuk tidak posting di sosial media karena ada banyak ketakutan. Aku ingin dan berharap jalan untuk ke depannya lancar dan Allah permudah semuanya.
Selain itu untuk menghindari hasad yang memicu untuk menggagalkan pernikahan, juga untuk menjaga dan menghindari potensi fitnah, omongan gosip atau komentar negatif yang akan merusak hubungan. (naudzubillahimidzalik)
Banyak hadist dan dalil pun yang menganjurkan untuk menyembunyikan lamaran dan mengumumkan pernikahan.
Jadi jangan merasa kecewa dan berkecil hati karena tahu kabar dan berita ini belakangan. Semata-mata hanya untuk menjaga saja.
_________
Saat sebelum tunangan, rasanya hubungan ini memang sedikit jadi hambar. Mungkin karena tujuan dari hubungannya masih samar. Meskipun sejak awal sudah membicarakan tentang pernikahan tapi tetap saja merasa belum jelas karena tidak ada langkah kecil yang kita ambil.
Sejak awal aku sudah mulai berdiskusi bareng Ndi, merencankan menabung untuk pernikahan. Diambil dari langkah sederhana yaitu menabung untuk biaya seserahan. Sebenarnya aku ingin melihat keseriusan dia juga dalam menjalani hubungan ini.
Kami juga terbuka dengan keuangan masing-masing dan Ndi tahu penghasilanku dan pos-pos pengeluaranku. Begitu pun aku, tahu kalo Ndi ada orderan, tahu jumlah orderan setiap bulannya, pendapatan dia setiap bulan, jumlah pajak yang harus dia keluarkan dari setiap orderan dan pos pengeluaran dia. Hal-hal ini yang akhirnya membuatku yakin padanya, aku bisa dengan leluasa menjadi diri sendiri.
Setiap aku ada waktu libur, saat merencanakan pergi berkunjung ke tempat-tempat yang ada di Garut, kami menabung dan budgeting untuk pos itu. Kebetulan uang itu aku yang pegang. Ndi mempercayakan sepenuhnya padaku dan aku juga menjaga kepercayaannya. Kami ada grup berdua yang isinya bahas soal uang.
Ndi gak mau aku merasa dirugikan dan aku juga tidak mau terlalu merepotkan. Kami sepakat untuk mengaturnya sedemikian rupa.
________
Menariknya adalah karena pertunangan ini tidak ada dalam rencana. Maka kami tidak mempersiapkan budget untuk acara ini. Tapi maha baik Allah semua rezeki nya cukup dan aku merasa puas sekali karena tidak merepotkan orang tua.
________
Aku sudah wanti-wanti pada orang tua ku dan Appa, meskipun kami bertunangan tapi untuk acara pernikahannya aku tidak mau terlalu terburu-buru. Sebab kami ingin menikah dengan biaya yang kami kumpulkan dan kami tidak ingin terlalu merepotkan siapapun khususnya adalah orang tua dan keluarga.
Selain itu target kami adalah kami bisa menikah tanpa harus berhutang, semoga Allah mudahkan niat baik kami dan melancarkan semuanya. Karena hanya Allah sebaik-baiknya penolong.
Bismillah....
Komentar
Posting Komentar