Minggu Malam

Sekitar lima tahun yang lalu, sebelum aku menghabiskan waktu di Jakarta, setiap minggu malam selalu rebutan remote TV di ruang tengah. Drama yang tidak asing bagi dua orang saudari. Kadang berakhir dengan Shani yang menangis atau aku yang cemberut.  

Sekitar pukul 19.05 WIB di metro TV biasanya ada 'Mario Teguh Golden Ways' dan aku menyukai tayangan itu. Sedangkan adikku tergila-gila dengan sinetron Ganteng-Ganteng Srigala yang saat itu sangat populer. Biasanya aku nonton sambil mencatat quotes yang selalu ditayangkan menjelang iklan, jadi aku menyiapkan buku dan alat tulis sebelum nonton.

Sebenarnya tidak terlalu jadi masalah saat hal ini bisa dikompromikan, contohnya kami bergantian untuk nonton tayangan kesukaan kami. Tapi yang jadi masalah dan perdebatan adalah saat harus ganti-ganti antene dan itu biasanya jadi pekerjaan bapak. Hehehe. Sebenarnya pake remote antene, tapi tetap saja itu menjengkelkan. 

Suatu saat saking jengkelnya, bapak bilang;
".. Nanti beli lagi TV, supaya setiap malam gak ribut."
"Enggak usah, teteh mau nonton Mario Teguh langsung di Jakarta."  jawabku ngasal.

______

Sekarang aku udah di Jakarta, sampai di dua tahun pertama masih mau ketemu Mario Teguh. Tayangan tersebut sempat pindah ke stasiun TV lain. Tapi awal-awal kuliah itu adalah masa-masa tersibuk, selain masih belum berani kemana-mana sendiri, kalo ada waktu liburpun lebih memilih istirahat.  

Suatu hari, ada kabar tentang Mario Teguh yang menelantarkan anaknya. Terus acara di TV nya sudah tidak ada (apa aku yang gak tau?!). Sekarang udah gak ngikutin lagi, keinginan untuk bertemu dengannya pun tak menggebu-gebu seperti dulu. Hehehe. Lucu ya..? (:

Ketika di jakarta justru diberi kesempatan untuk ketemu beberapa penulis hebat, dateng ke konser-konser, main ke acara-acara tahunan, pameran buku, ini-itu. Lebih menyenangkan dari yang aku bayangkan sebelumnya.

________

Sedangkan di rumah, sekarang sudah lebih dari satu tv, tapi rasanya sepi kalo masing-masing nonton tayangan kesukaannya. Lagian juga setiap pulang ke rumah jarang nonton TV. Saling mendengarkan cerita yang dibawaku dan cerita yang menantiku di rumah untuk didengarkan lebih menarik. Ah diantara kamu mungkin bertanya; 'apa aku sedang di rumah?' Jawabannya 'tidak'. Hanya sedang rindu rumah.

Saat di rumah, aku tak banyak menggunakan handphone, paling sesekali hanya jika ada hal yang penting. Aku akan segera pulang, melebur rindu yang ingin segera berbaur.

Selamat malam,
Selamat beristirahat.
Aku ikhlas atas apa yang terjadi hari ini.
Terima kasih, aku selalu berharap besok ada kabar baik. Aamiin yaRabbal'alamiin.

Komentar

Postingan Populer