"SABAR" katanya!

Perihal sabar aku percaya bahwa prinsip sabar itu saat kita bisa melewati batasnya. Aku ragu perkataan mereka bahwa "sabar memiliki batasnya". 
Allah yang maha mengetahui yang terang-terangan dan tersembunyi, sedangkan aku tidak tahu apapun. 

Hampir semua orang bilang "sabar ya". Mereka mengingatkan. Aku meng-iya-kan.
Jika harus terjadi, terjadilah. Aku maunya begini dan begitu. Tapi Allah punya rencana lain. Rencana yang aku saja sebagai mahluk masih terus bertanya-tanya. 

Perihal apapun yang sudah kurencakan, candangan semua rencana dan semua hal yang sudah ada dalam rencana. Namun, keadaan dan kondisi tubuh selalu memaksaku menahan dan menunggu.

Allah yang maha mengetahui waktu terbaik, perhitungan terapik yang direncakan langit dan bumi. Diskusi rahasia yang aku saja masih butuh bukti. Namun, bisa jadi karena aku yang tidak pandai membaca apapun yang sudah terlihat.

Kadang di waktu-waktu tertentu; aku merasa sendirian, kesepian, takut, cemas, tidak memiliki harapan dan hanya ingin menunggu ajal tanpa melakukan apapun walaupun asal.

Arah pikiranku kemana, tidak ada yang tahu. Saat ini mungkin tidak ada yang peduli, namun suatu hari akan dicari. Entah untuk pembendaharaan kata atau hanya sekadar tersesat makna. 

Aku memiliki tujuan dan rencana tapi hanya Allah yang tahu segala hal.

Komentar

Postingan Populer