Malam Tadi
Sekian lama aku absen dari pelukkan mama karena jarak. Semalam kami tidur bersama dan saling memeluk. Dalam perjalalanan hidup ini, mungkin kita juga saling menghadapi ketakutan yang sama.
Dalam pelukmu, semua bimbang digiring pada tenang.
Dalam pelukmu, semua takut berlutut tak mampu merenggut keberanian.
Sampai kapanpun aku adalah anak yang tak pernah mengetahui apapun lebih darimu. Dalam hidupmu aku adalah manusia kecil yang selalu butuh perlindungan. Semampu apapun aku menghadapi nasib, aku tetap datang padamu dengan penuh payah dan lelah. Setiap keluhku bercerita tentang semua yang sudah kujalani, tentang bagaimana aku menjalani hari.
Pada telinga yang ikhlas mendengar, ceritaku bermuara.
Apapun yang kurasakan,
semua yang kupikirkan,
mengalir begitu saja tanpa jeda--tak kunjung mereda dan terus meminta perhatianmu.
Ma, barangkali luka-luka batin kita tak akan pernah sembuh dengan utuh. Mungkin sebenarnya setiap orang juga terluka, meski tidak dalam keadaan berduka. Apa kita bisa terus sama-sama tumbuh, meski terus berdampingan dengan luka?
Sampai kapanpun aku tak pernah bisa memahamimu. Pada setiap keputusan yang pernah kau ambil dari satu pihak tanpa pernah bertanya. Sebenarnya beragam tanya hampir memenuhi kepalaku. Tapi ternyata beberapa kejadian memberiku pemahaman bahwa perlakuan lebih dalam maknanya dibanding penjelasan.
lalu, apa aku masih butuh penjelasan?
tentu.. tentu saja ma.
Apakah sepahit apapun itu tetap bisa kita hadapi bersama?
Telah terpapar tinta peneman sepi rasanya ingin pergi jauh dari keramaian hanya untuk melihat ini.. semangat bu..
BalasHapus#murid17