HARI PERTUNANGAN

Sabtu, 28 Desember 2024 

Hari ini terjadi juga, dari pagi rumahku sudah mulai disiapkan. Karena luas rumah yang terbatas jadi kursi di ruang tengah harus diungsikan dulu ke rumah saudara terdekat. Sebelum subuh, mamah dan bapak sudah memulai aksinya mengangkat kursi, kemudian mama bersiap-siap ke Pasar dari pagi dianter Ndi. Sedangkan aku, bapak dan Shani membereskan rumah. Menyapu lantai, mengepel dan lap beberapa debu yang terlihat. 

Aku tidak berencana untuk menggunakan riasan. Aku masih berpikir bahwa acara ini pertemuan keluarga, aku tak perlu berlebihan dan mengenakan baju seadanya saja. Aku pilih baju gamis warna coklat dan kerudung dengan warna senada. Tapi, lagi-lagi sesuatu yang tidak direncakan terjadi lagi. Ketika menjelang siang, mama dan beberapa saudara sedang memasak di dapur, keluarga yang di Bandung juga sudah datang. Mama dan Shani memberi saran untuk make up di MUA terdekat di rumahku. Saat itu mereka menyarankan untuk memilih Yusni Makeup Garut. Meski awalnya ragu karena rasanya terlalu berlebihan kalo harus make up juga, namun akhirnya aku bergegas mencari contact person nya yang ternyata langsung terhubung ke Teh Yusni nya. Beruntung sekali karena ternyata beliau juga sedang kosong jadwalnya dan bersedia. 

Acara sederhana ini akan digelar setelah maghrib. Hatiku sudah tak karuan dari semalam. Sambil menunggu aku memutuskan untuk mencoba tidur siang. Namun hal itu tak lantas membuyarkan perasaan tak karuan itu. Bahkan sejak dari bangun pagi, aku berserah pada Allah. Aku menyerahkan semua yang akan terjadi maka terjadilah. Aku percaya bahwa Allah akan memberikan yang terbaik sesuai dengan versi terbaiknya. Aku sangat percaya itu. 

Hatiku semakin tak karuan, sejak sore setelah sholat ashar aku banyak melangkitkan do'a-do'a. Sambil menunggu aku membaca beberapa surah yang memberiku sedikit tenang. Dari mulai Yassin, Al-WaqiahArrahman, dan Al-Mulk. Diam-diam aku memantapkan hati dan pikiranku.  

________

Pukul 18.20 WIB


Sesaat setelah make up selesai, Teh Yusni kurang setuju dengan baju yang akan aku kenakan dan beliau dengan baiknya meminjamkan satu setel kebaya dan roknya. Akhirnya aku menggunakan pakaian itu. Dari awal aku sudah request untuk di make up dengan sederhana dan tidak terkesan berlebihan. Hasilnya sangat memuaskan sekali buat aku yang sangat jarang di make-up

Semua persiapan selesai di waktu yang tepat. Setelah sholat maghrib, keluarga dari Ndi mulai berdatangan. Semua yang datang cowo. Mulai dari Appa, Aa, Adek dan beberapa saudara yang lain, termasuk Kaka dan Uki, si kembar lucu itu.

Oh, iya.. aku belum sampaikan bahwa mama Ndi itu sudah duluan dipanggil Allah. Ndi hanya tinggal bersama dengan Appa dan Aa nya. Aku juga percaya bahwa Almh. Mama juga hadir di tengah-tengah kita saat itu. Menyaksikan anak tengahnya memantapkan hati pada perempuan pilihannya. 

Acaranya berjalan dengan lancar dan khidmat. Semua mengalir apa adanya. Aku menunggu dipanggil untuk bergabung melangkah dengan versi anggun. Senyum dengan canggung dan duduk di samping bapak. Rasanya mengharukan sekali, dan satu-satunya perasaan yang aku rasa saat itu adalah "Lega"

Aku merasa lega karena ternyata dia orangnya...

 

 

Komentar

Postingan Populer