CERITA di UMUR 27
Alhamdulillah.. Alhamdulillah.. Alhamdulillah...
Ada banyak sekali keberkahan dan rasa syukur yang aku bisa rasakan di usia 27 tahun kemarin. Perasaan cukup yang Allah beri dan titipkan membawa tenang dan damai dalam proses perjalanan kehidupan ini. Selain itu ada hal-hal baru yang terjadi dalam hidup. mari kita runutkan dan uraikan satu-satu;
KESEHATAN FISIK dan MENTAL
Umur 27 tahun menjadi umur terbaik sejauh ini karena sudah mampu mengolah pola hidup dan pola emosi. Tau mana yang baik untuk diri sendiri dan mana yang harus dihindari. Secara fisik tidak ada sakit yang begitu berarti, memang hampir sering sakit tapi karena perubahan cuaca yang menyebabkan flu dan batuk. Mencoba berbagai metode pengobatan dan langkah-langkah dalam menghindarinya, akhirnya aku ketemu dengan dua obat yang cocok dan bisa diandalkan dalam kondisi tersebut. Meskipun pada akhirnya aku sadar bahwa terlalu banyak mengkonsumsi obat juga tidak baik untuk tubuh. Kemudian aku mulai menyeimbangkannya dengan menkonsumsi rimpang sederhana yang aku buat seadanya. Lidahku masih belum terbiasa dengan rasa pait yang ditimbulkan dari campuran jahe, kunyit dan sereh.
Kesehatan mentalku juga aman dan terkendali, aku tidak terlalu banyak overthingking, juga tidak terlalu banyak sedih. Segala sesuatu dan ketidak mungkinan dalam hidup yang terjadi begitu saja, aku upayakan menanggapinya dengan perasaan tenang dan biasa aja. Juga aku sadar bahwa semua hal yang terjadi akan berlalu. Aku hanya perlu menghadapinya sebentar, kemudian hidup akan terus berjalan.
KEUANGAN
Meskipun aku tidak menabung banyak dan tabunganku belum terkumpul sebanyak Kaluna, tapi pencapaian sederhana namun patut disyukuri di umur segini adalah aku tidak memiliki hutang. Aku juga bukan tidak ingin mengambil resiko untuk mengambil tanggung jawab dengan mengambil KPR atau cicilan, tapi karena aku merasa belum membutuhkannya saja. Aku juga selalu percaya bahwa Allah selalu mencukupkan rezeki hambanya, tinggal kita melakukan tugas kita untuk mengelolanya saja. Sebetulnya gampang-gampang susah, tapi menyenangkan sekali belajar tentang ini.
RELATIONSHIP
Di umurku yang ke-27 tahun aku memutuskan untuk berproses satu tahap dalam hubungan yang aku jalani bareng Ndi. Kami tunangan di bulan Desember tahun 2024 lalu. Barangkali tunangan tidak pernah menjadi wish list dalam hidupku. Namun jalan takdir ternyata membawa ku pada journey itu. Sebetulnya ada perasaan takut yang membuntuti, tapi bareng Ndi aku bisa menghempas semua rasa takut itu.
Aku saat itu sedang liburan di Garut, tidak ada yang aku kerjakan saat itu. Hanya berleha-leha saja di rumah. Sejak awal menjalani hubungan ini kami memang sudah serius dan berencana untuk menikah. Waktu untuk mengenal lebih dekat dengan durasi waktu setahun bisa dibilang sebentar dibandingkan dengan orang-orang disana yang menjalani hubungan cukup lama dan memiliki durasi yang cukup juga untuk saling mengenal, namun bagiku waktu untuk mengenal sudah cukup. Lalu aku dengan santainya ngobrol bareng mama dan bapak, saat itu kami sedang menyantap kudapan di ruang tengah. Secara tidak langsung aku meminta bapak untuk bertanya ke Ndi perihal hubungan ini akan kemana arahnya. Pikirku hanya untuk melihat keseriusannya saja. Sebab aku juga tidak mau menjalani hubungan tanpa kejelasan dan arah tujuan yang pasti.
Sejak awal aku menjalani hubungan bareng Ndi, memang sudah kuceritakan semua ke mama. Aku juga yakin kalo bapak sudah tau dari mama. Sesekali juga bapak curi dengar ketika aku ngobrol tentang Ndi ke mama. Melihat dan mendengar anak gadis yang sudah berumur 27 tahun ini dekat dengan seorang laki-laki yang kemudian menjalani hubungan, tentu saja mama terharu. Akhirnya anaknya berada di fase ini.
Aku selalu bercerita apa adanya tentang Ndi, tidak ada yang aku tutupi, tidak ada yang aku tambahi. Sisanya aku serahkan ke mama, penilaian tentang Ndi sesuai dengan ceritaku dan hati nuraninya. Namun satu hal yang pasti adalah sejak hari pertama Ndi ke rumah, restu mama selalu berpihak pada kami. Hal penting yang tak terbantahkan bagiku.
_______
Hari kamis sore, 26 Desember 2024
Aku sudah bilang Ndi kalo bapak akan bertanya perihal keseriusannya menjalani hubungan ini. Kemudian ia bertanya harus bawa apa ke rumah.
"bawa makanan yang sekiranya akan berkesan dan spesial aja buat kisah kita" jawabku di kolom chat.
kemudian ia membawa martabak spesial rasa keju yang ia beli di sebrang Alun-alun Wanaraja. Ia duduk di kursi yang ada di ruang tamu rumahku. Aku dan mama duduk di kursi sebrangnya sedangkan bapak duduk di kursi sebelahnya.
Hal terlucu yang akan aku ingat adalah momen ketika bapak dan mamah sedang menunggu kedatangan Ndi. Mereka berdiskusi tentang pertanyaan apa aja yang harus ditanyakan. Dan bapak mulai praktek bertanya, lalu mama menambahkan sesekali. Aku sedang siap-siap, bersolek sedikit semampuku. Hatiku tak karuan, sedangkan dalam pikirku penuh mahfum.
"pengalaman ini bukan hanya yang pertama untukku tapi juga untuk kedua orang tuaku"
_______
Aku belum menceritakan proses acara tunangan dan lain-lainnya. sabar ya, satu..satu :)
see you ❤
Terima kasih sudah mau-mau nya membaca ❤
Komentar
Posting Komentar