Menunggu109
Apa kau pernah membaca tulisan-tulisanku yang tercecer tak beraturan ini? Sampai mana mau membacanya dan bagaimana kau bisa menemukannya? Setidaknya beri tahu aku jika kita papasan tanpa sengaja atau pada pertemuan-pertemuan yang tak pernah kita rencanakan. Aku harap kau tak menyimpulkan banyak hal setelah membaca ini. Baru saja aku meminta pada Tuhan untuk membahagiakan hatiku lahir dan batin. Dalam hidupku yang sedang berusia 23 tahun, ini adalah pertama kalinya aku meminta Tuhan untuk membahagiakanku.
Pada do'a-do'a sebelumnya aku selalu meminta Dia memberikan kebahagian lahir dan batin kepada kedua orang tuaku, bermurah hati kepada orang-orang yang aku sayangi dan menyayangiku. Selama ini aku lupa meminta kebahagiaan untuk diriku sendiri. Aku hanya meminta ini dan itu, kemudian saat semua itu terwujud kadang aku masih bertanya-tanya apakah aku bahagia karena mendapatkannya. Kini aku memutuskan untuk meminta kebahagian untuk diriku sendiri. Meskipun begitu aku juga tak ingin pilih kasih, jika suatu hari sedih datang menyapaku, aku juga ingin menyambutkanya dan merasakannya sepenuh hati.
Kemudian jika suatu hari kita dipertemukan dalam kondisi sama-sama terluka, semoga kita tak saling menyapa untuk mengusir luka, tapi berdamai dengannya dan merayakan setiap perjalanan menempuh tempat yang bernama "ikhlas".
Tapi, jika diantara kita sedang merasakan sesuatu yang berlawanan, semoga kita bisa sadar bahwa sebab pertemuan kita adalah untuk saling melengkapi.
Lalu.
Apa kau sudah memutuskan kapan akan datang?
Komentar
Posting Komentar