Perjalanan ke Sekian

 

Jika ada yang bertanya perihal tempat yang aku sukai. Sampai saat ini ibu kota adalah tempat tinggal yang aku sukai. Meski masih dalam suasana pandemi, zona merah dimana-mana dan ada banyak ancaman dalam setiap langkah, hari ini aku masih menetap di tempat ini. Bagaimana mungkin kota ini menjadi salah satu tempat yang memberikan kesan banyak dalam hidup, padahal aku tak dilahirkan di sini.


Jakarta dan malam-malam yang ramai di tengah-tegah jiwa yang sepi adalah pelarian paling syahdu yang pernah kutemui. Tidak tidur pun tak apa. Sebab hal itu wajar di tempat ini. Mungkin aku beberapa kali kesakitan, karena tingkah manusianya, disebabkan keadaan, tapi kebanyakan karena nasib. Bahkan di kota ini, mau menangis di jalan raya pun tak apa. Tak akan ada yang peduli padamu. Tempat ini mempersilahkan semua hal yang ingin kau lakukan. 


Pada perjalanan ke sekian, rasanya aku ingin marah. Jika bisa melarikan diri lebih jauh dari ini, aku ingin menempuh jalannya. Sendiri pun tak apa, asal tidak diikuti siapapun bahkan perasaan dan pikiran sendiri. Aku terus bertanya dan jawaban tidak selalu datang tepat waktu dan berurutan. Aku harus memungutnya satu per satu dalam serpihan kecil yang bahkan tak bisa kutemukan jika aku menyerah. 

Komentar

Postingan Populer