Cerita 2019.....!
Saat kamu membaca ini tahun sudah
berganti dan aku akan menceritakan beberapa hal tentang kemarin. Tahun lalu di
bulan januari adalah bulan yang sibuk buatku, karena sedang berusaha
menyelesaikan tugas akhir dengan segera. Momen paling berkesan dalam proses
penyelesaian tugas akhir ini bisa kalian baca disini. Tapi yang tak aku
tuliskan di sana adalah tentang seseorang. Aku tak bisa memungkiri bahwa
selesainya tugas akhir dengan waktu yang singkat itu karena saat itu aku begitu
percaya pada seseorang. Tanpa dirinya sadari, ia adalah orang terpenting dalam
perjuangan ini. Setiap aku menemui kesulitan dan masalah dalam hal apapun, aku
selalu menghubunginya kapanpun aku mau, kadang pagi, siang, sore bahkan di
larut malam sekalipun. Aku leluasa bertanya apapun padanya dan menumpahkan
semua keluhan dan keresahan yang mampir dalam pikiranku. Ia adalah sesuatu yang
tak bisa kujelaskan lagi selain yang sudah kusebutkan, namun aslinya lebih dari
itu. Perannya dalam hidupku lebih dari sekedar apapun.
Aku semakin terbiasa menghadapi
kebahagian dan kesedihan dengan jarak yang sangat dekat. Bisa saja ketika aku
sedang bahagia karena sesuatu tiba-tiba langsung sedih dan gak karuan karena
mendapat kabar lain yang tak sesuai harapan. Perasaan hambar itu mulai
berdatangan, saking dekatnya jarak antara sedih dan bahagia, kadang aku sulit
membedakannya. Saat aku ujian tugas akhir, semua rasa bercampur jadi satu.
Banyak hal yang membuatku belajar saat menuntaskan tugas akhir ini. Semua
sahabat dan orang terdekat datang, mereka memberikan ucapan yang berarti bagiku
secara langsung dan beberapa melalui pesan singkat. Mereka yang datang
memelukku dengan haru dan rasanya menyenangkan sekali. Merasa bersyukur karena
dicintai. Tapi itu tak berlangsung lama karena kenyataan yang harus kuhadapi
ternyata orang yang begitu berarti itu tak datang, tak menampakkan dirinya dan
tak meluangkan waktunya untukku di hari itu. Ada perasaan kecewa dan sakit
hati, mulai saat itu aku membatasi perasaan dan harapan padanya. Meskipun susah
dan gak gampang. Momen ini berkelanjutan karena tak lama dari aku ujian adalah
hari ulang tahunku. Ia adalah orang terakhir yang mengucapkan “selamat ulang
tahun”, karena lupa, barangkali memang tidak tahu. Tapi karena kejadian saat
ujian tugas akhir, pada saat ini aku merasa baik-baik saja dan tak terlalu
sakit hati.
Pada momen yang pernah kulalui di
tahun ini puncaknya adalah saat wisuda, ia juga tak datang. Awalnya aku tak
apa. Aku tak berharap padanya. Aku tak mau merusak momen bahagiaku dengan
berpikir tentangnya. Hanya saja keinginan itu juga tak sesuai dengan kenyataan.
Sialnya aku mendapatkan ucapan darinya via whatsapp. Aku membuka pesannya saat
sedang di mobil menuju perjalanan pulang ke tempat kos. Saat itu aku duduk di
samping pengemudi taxi online. Ketika aku membuka pesannya, aku langsung minta
ijin ke bapak pengemudi untuk menangis.
“Pak, saya mau nangis ya.”
“nangis sedih apa bahagia?” tanya
bapak itu memastikan perasaanku, karena ia tahu saat itu aku selesai wisuda.
tanpa menghiraukan tanyanya, aku
langsung menangis, gak berhenti sepanjang perjalanan.
____________________
Setelah lulus karena banyak pekerjaan
yang ditinggalkan jadi langsung kerja dan gak sempet liburan. Kondisi keuangan
juga menipis, jadi harus tetep kerja. Hanya saja waktunya tidak sepadet pas
lagi ngerjain tugas akhir. Saking sibuknya pas ngerjain tugas akhir, jadi pas
udah selesai itu ngerasa aneh. Beban pikirannya terselesaikan satu. Biasanya
setiap malem selalu ada rencana untuk besok, tapi setelah lulus jadi gak ada
rencana sama sekali.
Event pertama yang kuikuti setelah
lulus adalah Kejuaran Hockey Ruangan ISTN di kategori mix. menurutku ini adalah
pertandingan pertama yang kuikuti tanpa tekanan apapun, aku merasa main dengan
lepas, bisa lebih tenang menguasai bola. Ada beberapa nilai baru yang kurasakan
saat ada di tim ini. Jadwal pertandingan tim mix rata-rata di atas pukul 18.00
WIB, waktunya mepet dengan shalat maghrib, pernah juga mepet shalat isya. Tapi
nilai yang aku dapat dari tim ini adalah mereka (rekan-rekan tim) lebih memilih
melaksanakan shalat dulu. Beberapa kali kita juga sempat meminta waktu untuk
menunda pertandingan dan melaksanakan shalat dulu.
_____________________
Kemudian aku fokus Pra-PON ( Babak
Kualifikasi Pekan Olahraga Nasional), menghabiskan waktu untuk latihan. Bagiku
ini adalah menyenangkan, karena satu-satunya kegiatan yang selalu kulakukan dengan senang hati tanpa paksaan
adalah latihan. Aku sangat bersyukur, masih diberikan kesempatan untuk tetap
ada di cabang olahraga ini. Hockey membuatku merasa berarti, saking melekatnya
olahraga ini seperti identitas diri. Sulit membayangkan jika suatu hari nanti
tak main hockey lagi.
Berikutnya event yang diikuti setelah
berstatus alumni adalah Kejohanan UPSI Malaysia. Event ini juga begitu berarti
buatku. Beberapa event terakhir yang diikuti, aku merasa bisa tampil lepas
tanpa tekanan apapun. Selalu ada kekurangan tetapi pada akhirnya itu adalah hal
yang membuat aku terus belajar.
Komentar
Posting Komentar