Pejuang Skripsi #1

Setiap orang punya jalan ceritanya masing-masing dalam menghadapi tugas akhirnya a.k.a skripsi, dan ini ceritaku...

Awal niatan aku ngambil mata kuliah terakhir ini sebenernya gak seserius yang kujalani hari ini, niatannya hanya emang udah gak ada mata kuliah yang wajib diambil lagi, terus emang mau ngejalanin aja, gak males-malesan tapi gak ngoyo juga. Kenyataanya ternyata aku terbawa suasana, akhirnya sifat ini sangat bermanfaat dalam situasi dan kondisi saat ini. Setelah datang ke acara wisuda semester genap kemarin, aku jadi terpacu berkali-kali lipat untuk segera menyelesaikan studi kemudian wisuda, sepertinya asik. Mungkin karena beberapa teman bisa dengan tepat waktu menyelesaikan masa studinya. Mereka aja bisa menyelesaikan tugas akhir dalam waktu satu semester dengan segala problematikanya, masa aku enggak? (Jiwa kompetisi yang menggelora, membuat adrenalinku terpicu)

Orang-orang di lingkunganku itu sebenernya sangat santai, mungkin beda priotritas yang akhirnya mempengaruhi aku juga untuk santai dan gak buru-buru buat menyelesaikan kuliah. Aku punya pikiran kayanya rugi aja kalo harus lulus cepet-cepet karena bakal banyak hal yang dilewatin, salah satunya adalah event antar mahasiswa. Intinya masih mau main buat almamater, meskipun gak bisa pungkiri dengan keputusan ini berarti ada yang aku lewati di luar sana, entah apa sekarang aku juga belum tahu jawabannya.

Setelah banyak menyimak cerita dari yang sudah ngejalanin semua ini, akhirnya aku juga punya ancang-ancang a.k.a perencanaan untuk menyelesaikan semuanya. Awal-awal emang banyak banget dikuatkan oleh orang-orang yang baru lulus, mungkin mereka juga masih ngerasain gimana perjuangannya. Kemudian di pertengahan udah mulai nemu jalan sama ritmenya, akhirnya bisa mulai ngejalanin. Meskipun banyak rencana yang meleset karena banyak hal, mungkin ini tantangannya. Tidak semua rencana kita juga berjalan dengan baik, sematang apapun perencanaan itu.



Studi kepustakaan adalah hal yang paling pertama  dilakukan, setelah banyak melihat tentang sebenernya apa sih yang mau diteliti. Pertimbangannya cuma dua sih, yaitu "gak ribet sama gak keluar duit banyak." hmm... realistis! Tentang bagaimana caranya supaya bisa menyelesaikan tugas akhir ini tanpa ribet dan minim biaya, tentunya yang sesuai dengan bidang kita, supaya gak butuh banyak waktu buat belajar hal lain, karena penyelesaian tugas akhir ini juga ada batas waktunya.


Ternyata eh ternyata, presepsi awalnya kurang tepat, karena selain harus sesuai dengan bidang kita, aku juga ternyata dituntut buat belajar hal lain yang sebelumnya gak aku sentuh sama sekali. Memang menyenangkan hanya saja beberapa momen kaya di kejar-kejar gara-gara butuh waktu buat belajar hal baru, tapi aku juga harus menyelesaikan tepat waktu. Di lain sisi aku juga menikmati perjalanan ini, ternyata banyak banget yang gak aku tau, padahal sehari-hari hal itu sangat dekat. Mungkin ini lebih ke pendekatan teoritis. Contohnya hal-hal yang menyakut dasar deh, entah itu dari segi penjabaran pengertian atau menyangkut teknik-teknik dasar.

Aku udah jalan ngerjain sampe BAB 3, proses perencanaan penelitian sudah mateng kalo menurutku. Tapi ternyata harus ganti judul karena pilihan judul yang aku ambil gak sesuai dengan jurusan; Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi (Penjas). Meskipun judulnya udah maksain supaya bisa ke penjas-penjas-san dengan embel-embel "Model belajar" yang inti sebenarnya "Model latihan", tetap saja keputusannya adalah aku harus ganti judul, buat masalah baru dan pastinya studi pustaka. Dari awal lagi deh pokoknnya, yang bikin greget itu di studi pustakanya karena harus banyak cari referensi baru, ngubek-ngubek perpus deh.

Ngerasa kesel gak sih kalo gitu? Manusiawi kayanya ya kalo kesel, tapi untungnya saat itu sedang dalam posisi penerimaan yang sangat lapang. Setelah mencoba mempertahankan judul yang diambil dan keputusannya tetap harus ganti judul, gue akhirnya bisa menerima keputusan ganti judul itu. Tau gak karena apa?
Karena dosen pembimbing percaya kalo aku bisa menggarap judul yang baru ini. Hal ini yang buat aku optimis. Setelah semua penjelasan yang dia utarakan, di akhir kalimatnya dia bilang seperti ini,
"saya yakin kamu bisa va..."  mantranya.

Komentar

Postingan Populer